Oleh" Emmy Sahertian
Kalau begitu apakah HIV dan AIDS mempunyai hubungan yang mekanis dengan berbagai perilaku tidak bermoral manusia terutama perilaku seksual dan gaya hidup yang menyimpang dari ajaran Tuhan itu?
Apakah kalau manusia itu mengikuti ajaran Tuhan dan tidak menyimpang maka tidak berpotensi untuk ditularkan oleh virus ini?
Lalu ajaran Tuhan yang mana dan bagaimana dapat membebaskan manusia dari ancaman penularan tersebut…
Siapa yang bertanggungjawab memberitahukan ajaran Tuhan yang membebaskan manusia dari ancaman HIV dan AIDS? Dokter? Pendeta?Orang Tua…siapa?
Belajar dari pengalaman masa lalu, kita tidak pernah akan bisa membersihkan dunia ini dari berbagai ancaman penyakit yang datang silih berganti melalui berbagai cara penularan…..sementara sebagian besar orang tetap tidak tahu dan tidak peduli dengan persoalan tersebut.
Dasar dari segala sikap itu adalah KETAKUTAN terhadap ancaman tersebut….
karena TAKUT maka banyak dari kita selalu melarikan diri dan bersembunyi di balik tembok moral dan sikap puritan, lalu seolah-olah kita bukan bagian dari sasaran ancaman tersebut dan menunjuk dengan begitu jelas bahwa mereka yang menjadi sasaran ancaman itu adalah mereka yang hidupnya tidak seperti kita….orang yang lain dari kita…..bukan orang-orang kita…..tapi MEREKA ….orang-orang yang selalu dalam komunitas MEREKA sebuah ungkapan penghakiman moral dan sosial yang mengunci pintu solidaritas Allah terhadap manusia.
karena TAKUT maka kita membangun berbagai ritual yang diyakini dapat memberi kekuatan kepada kita sekaligus membuktikan bahwa kita adalah orang-orang yang peduli…
karena TAKUT maka kita begitu mempromosikan hidup yang bebas dari HIV dan AIDS ketiban menemukan cara yang tepat untuk menghadapinya
karena TAKUT kita lebih menempatkan keselamatan kita di atas segala-galanya ketiban keselamatan banyak orang yang terancam
karena TAKUT kita lalu menempatkan diri sebagai pahlawan-pahlawan yang menjadikan orang yang hidup dengan HIV dan AIDS menjadi obyek dari belas kasihan, sementara kita mensyukuri diri dengan berkata ”untung kita tidak tertular”
karena TAKUT maka kita lupa menyalakan cahaya pengharapan bagi mereka yang terjebak dalam kekelaman pergumulan hidup, sebaliknya menyalakan seterang-terangnya lampu pada tempat-tempat yang sudah mempunyai penerang
karena TAKUT, masih banyak orang justru mematikan lampu pengharapan bagi mereka yang terpapar dan terdampak pergumulan menghadapi HIV dan AIDS melalui sikap stigma dan diskriminasi
karena TAKUT, maka masih banyak gereja yang menyempitkan pintu bagi mereka yang hidup dengan HIV dan AIDS
karena TAKUT,maka kita kehilangan kewaspadaan, pengetahuan dan keterampilan menghadapi ancaman HIV dan AIDS lalu hanya memohon agar Tuhan menghapus virus tersebut dari muka bumi ini……
Yesus hadir di dunia yang manusianya tidak memiliki kemampuan untuk memberantas dengan tuntas semua penyakit dan penderitaan...... Ia tidak menjanjikan bahwa dunia ini akan bebas dari penderitaan……tetapi ia memberi penerang abadi agar manusia melihat dengan jelas jalan yang terbaik untuk menghadapi semua tantangan dan penderitaan itu sebagai sebuah salib yang harus diusung bersama dalam rangka proses transformasi jalan menuju pembebasan kekal. Penerang abadi itu adalah KASIH yang dalamnya terkandung kepedulian dan berbela rasa, solidaritas dan pembelaan, pengorbanan dan pembimbingan bagi sesama yang terancam tanpa mempersoalkan APA, SIAPA, BAGAIMANA dan di MANA……..
Yesus bahkan menyabung nyawanya bagi manusia yang dianggap “berdosa” menurut ajaran agama dan stigma masyarakat…… Ia bahkan memprioritaskan mereka karena mereka adalah milik Tuhan Allah yang sama berharga dalam Kerajaan Allah yang telah dipinggirkan sesamanya sendiri. Karena tanpa aksi solidaritas terhadap mereka yang terkucil maka Kerajaan Allah yang diberitakan itu tidak mempunyai nilai kasih, keadilan, dan pendamaian… bahkan hanyalah merupakan kumpulan komunitas eksklusif yang membangun tembok penindasan spiritualitas…memberangus kemanusiaan… yang sama nilainya dengan sebuah pembunuhan kriminal.
Lalu apa yang mungkin kita lakukan?
Cobalah masuk kekamarmu, pandanglah wajahmu di depan cermin dan tanyakanlah pada dirimu...apakah kamu sudah TAHU benar, SADAR benar dan TERAMPIL benar menghadapi ancaman HIV dan AIDS. Dari keterampilan tersebut kita menjadi peduli untuk membawa penerang abadi Kristus kepada sesama? Karena....HIV dan AIDS sudah hadir dan kita telah membiarkannya berkembang biak dengan subur di bumi ini melalui sikap ketidak tahuan dan ketidak pedulian kita. Kita akan kesulitan memberantasnya dari muka bumi ini..... kecuali terampil dalam menghindar khusus mereka yang belum terpapar dan atau menghadapinya dengan benar khususnya bagi mereka yang telah hidup dengan HIV dan AIDS…
Itulah anugerah Tuhan bagi manusia untuk BERANI MENGHADAPINYA dengan benar.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar